Jumat, 04 Oktober 2013

KONSEP GEOGRAFI
KABUPATEN DEMAK
Anggota Kelompok :
1. DHEA AMALIA         (09)
2. DHEVY FAJRIYATUL    (10)
3. DITA PUTRI A        (12)      X IPA 4
4. DWI HIDAYATI M      (13)
5. FAIRUZ ZULFA        (14)
6. SHARA BILQIS A      (34)
SMA N 2 SEMARANG

Kabupaten Demak, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Demak. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di sebelah barat.
Kata Demak itu adalah berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu Dhima' yang artinya rawa. Hal ini mengingat tanah di Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur. Bahkan sampai sekarang jika musim hujan di daerah Demak sering digenangi air, dan pada musim kemarau tanahnya banyak yang retak, karena bekas rawa alias tanah lumpur. Karena tanah Demak adalah tanah labil, maka jalan raya yang dibangun gampang rusak, oleh karena itu jalan raya di Demak menggunakan beton.
Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 6º43'26" - 7º09'43" LS dan 110º48'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Demak dilalui jalan negara (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi.
Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas ± 1.149,07 KM², yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 KM², dan lautan seluas ± 252,34 KM² dan berpenduduk 1.055.579 jiwa (2010). Sedangkan kondisi tekstur tanahnya, wilayah Kabupaten Demak terdiri atas tekstur tanah halus (liat) dan tekstur tanah sedang (lempung). Dilihat dari sudut kemiringan tanah, rata-rata datar. Dengan ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut (sudut elevasi) wilayah kabupaten Demak terletak mulai dari 0 M sampai dengan 100 M.
Beberapa sungai yang mengalir di Demak antara lain: Kali Tuntang, Kali Buyaran, dan yang terbesar adalah Kali Serang yang membatasi kabupaten Demak dengan kabupaten Kudus dan Jepara. Kabupaten Demak mempunyai pantai sepanjang 34,1 Km, terbentang di 13 desa yaitu desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko dan Surodadi (Kecamatan Sayung), kemudian Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah, Desa Morodemak, Purworejo dan Desa Betahwalang (Kecamatan Bonang) selanjutnya Desa Wedung, Berahankulon, Berahanwetan, Wedung dan Babalan (Kecamatan Wedung). Sepanjang pantai Demak ditumbuhi vegetasi mangrove seluas sekitar 476 Ha
Jambu Air Merah Delima merupakan buah khas yang tumbuh tersebar di Kecamatan Wonosalam, Mijen, Guntur, Wedung dan Demak Kota. Kekhasan dari jambu air ini adalah rasa manis dan buahnya tebal. Selain jambu air, buah yang tersohor adalah Belimbing Demak. Buah belimbing unggulan yaitu Belimbing Demak kapur dan Belimbing Demak Kunir yang pusatnya di daerah Betokan. Terdapat pula buah unggulan lain seperti Kelengkeng Pingpong dan Itoh yang berada di Trengguli Kecamatan Wonosalam dan Mlatiharjo Kecamatan Gajah. Selain itu, pada tahun 2009, Demak adalah pemasok beras terbesar di Jawa Tengah, dan saat itu pula pemasok beras terbesar di Indonesia adalah Jawa Tengah. Pertanian Padi juga termasuk pertanian unggulan daerah Demak.
Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Bintoro yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503). Kabupaten Demak terdiri atas 14 kecamatan yaitu kecamatan Demak, Wonosalam, Karang Tengah, Bonang, Wedung, Mijen, Karang Anyar, Gajah, Dempet, Guntur, Sayung , Mranggen, Karang Awen dan Kebon Agung, yang dibagi lagi atas sejumlah 249 desa dan kelurahan terdiri dari 243 desa dan 6 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Demak.
Kabupaten Demak terdapat beberapa tempat wisata, yaitu:
Wisata Bahari
·         Wisata Bahari Morosari, di Bedono
·         Wisata Pantai Mangrove Gandong, di Surodadi
·         Wisata Burung Hantu, di Tlogoweru
Wisata Sejarah
·          Masjid Agung Demak, di Bintoro

 













·          Bekas Stasiun Demak, di Bintoro Wisata Religi
·         Makam Sunan Kalijaga, di Kadilangu
·         Makam Raden Patah, di Bintoro
Wisata Belanja
·          Aneka Jaya, di Bintoro, di Bintoro
·         Demak Trade Center, di Bintoro
·         Mall of Demak (M.O.D), di Kadilangu
·         Demak Great Mall, di Mijen
Even
·          Grebeg Besar Demak, di Bintoro
·         Demak Expo, di Bintoro
·         Uler-Uler, di Jungsemi
·         Megengan, di Bintoro
·         Demak Barongan Carnival, di Bintoro
·         Pesta Laut, di Morodemak
Seni Budaya
·         Barongan Singo Karya
·         Tari Zippin Pesisiran
Masakan
·          Belimbing Demak
·          Koktail Belimbing Bintang 5
·         Nasi Ndoreng
·         Nasi Brongkos
·         Botok Telur Asin
·         Bakso Balungan
·         Asem-Asem Demak
·         Pecel Gambrengan
Minuman
·          Wedang Pekak
·         Es Rames
·         Jus Belimbing Bintang 5
·         Sirup Belimbing Bintang 5
Oleh-Oleh
·          Belimbing Demak
·         Jambu Demak (Jambu Citra Delima)
·         Koktail Belimbing Bintang 5
·         Jus Belimbing Bintang 5
·         Sirup Belimbing Bintang 5
·         Kerupuk Catak
·         Kerupuk Udang Tambak
Kabupaten Demak menyandang beberapa julukan, yaitu:
·         Kota Wali
·         Kota Belimbing
·         Kota Jambu
·         Kota Sejarah Kerajaan Islam
Untuk itu Pemkab Demak dan Bupati Demak mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Demak, diantaranya:
·                    Pemkab Demak bekerjasama dengan Pemkab Jepara untuk membangun Jalan Negara Demak-Jepara yang melewati pesisir hingga perbatasan Kedungmutih-Kedungmalang (Jangka Panjang)
·         Mengadakan even lomba cipta makanan oleh-oleh benar-benar asli khas Demak, karena selama ini intip dianggap oleh-oleh asli Demak, padahal intip berasal dari Kota Solo. (Jangka Pendek)
·         Membangun Jalur sepeda & Becak yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. jalur sepedanya dari Alun-Alun Demak hinga Jepara, dari Alun-Alun Demak hinga Kudus, dari Alun-Alun Demak hinga Kota Semarang. jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Demak udaranya tidak polusi. (Jangka Pendek)
·         Menjadikan seluruh sawah di Demak menjadi sawah organik, yaitu padi organik, blewah organik, dll. (Jangka Pendek)
·         Mengadakan even tahunan yaitu Demak Barongan carnival yang di ikuti berbagai Barongan seluruh Indonesia, yaitu : Barongan Singo Karya, Barongan Dencong, Singo Ulung, Barong Bali, Reog Ponorogo, Barongan Gembong Kamijoyo, Ondel-Ondel, Hudoq, Bebegig Sumantri, Barong Kemiren, dll.
Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten DemakJawa Tengah.
Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut denganWalisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra sengkala, yang dapat dibacaNaga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.
Masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
KONSEP GEOGRAFI KABUPATEN DEMAK
1.       Konsep Lokasi
Konsep lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas:
a.     Lokasi absolut : lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap. Berarti pada daerah Demak terletak pada 6º43'26" - 7º09'43" LS dan 110º48'47" BT.
b.     Lokasi relatif : lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah. Berarti pada daerah Demak adalah berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di sebelah barat.
2.       Konsep Jarak
Dalam kehidupan sosial ekonomi, jarak memiliki arti penting. Dalam geografi jarak dapat diukur dengan dua cara, yaitu jarak geometrik dinyatakan dalam satuan panjang kilometer dan jarak waktu yang diukur dengan satuan waktu (jarak tempuh). Misal jarak tempuh daerah Demak dari Semarang menempuh waktu 1 jam, dan berada 25 km dari wilayah Semarang Timur.
3.       Konsep Keterjangkauan
Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh lokasi, jarak dan kondisi tempat. Contoh: Demak-Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi bisa ditempuh dengan bus atau pesawat ataupun lewat lintas jalur utama pantura.
4.       Konsep Pola
Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh penerapan konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai. Pada daerah Demak konsepnya pola adalah berkelompok pada suatu aktifitas pusat keramaian.
5.       Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi geografi.
Geomorfologi daerah Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur.
6.   Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Yaitu pada wilayah Kabupaten Demak pengelompokan kawasan industri, pusat perdagangan, daerah pemukiman dekat dengan jalur utama pantura.
7.   Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun bersifat relatif. Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian, kebisingan dan kesibukan.
Konsep nilai kegunaan pada wilayah ini terletak pada kondisi daerah yang strategis terletak dekat dengan kawasan jalur Pantura.
8.       Konsep Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi. Misal pada daerah Demak terdapat wisata religi, sejarah, bahari yang bisa menunjang lebih keterbukaan kabupaten Demak tersebut.
9.       Konsep Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain. Pada daerah kwasan Demak terdapat karakteristik yaitu pusat varietas jenis belimbing (Belimbing Demak).
10.  Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Konsep keterkaitan ruangan yang terletak pada kawasan Kabupaten Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur. Bahkan sampai sekarang jika musim hujan di daerah Demak sering digenangi air, dan pada musim kemarau tanahnya banyak yang retak, karena bekas rawa alias tanah lumpur. Karena tanah Demak adalah tanah labil, maka jalan raya yang dibangun gampang rusak, oleh karena itu jalan raya di Demak menggunakan beton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar